MENCIPTAKAN SUASANA PEMBELAJARAN YANG
EFEKTIF DAN MENYENANGKAN BAGI SISWA
A.
Kondisi
Belajar yang Efektif
Guru sebagai pembimbing diharapkan mampu menciptakan
kondisi yang strategi yang dapat membuat peserta didik nyaman dalam mengikuti
proses pembelajaran tersebut. Dalam menciptakan kondisi yang baik, hendaknya
guru memperhatikan dua hal: pertama, kondisi internal merupakan kondisi yang
ada pada diri siswa itu sendiri, misalnya kesehatan, keamanannya,
ketentramannya, dan sebagainya. Kedua, kondisi eksternal yaitu kondisi yang ada
di luar pribadi manusia, umpamanya kebersihan rumah, penerangan serta keadaan
lingkungan fisik yang lain.
Untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan
fisik yang baik dan teratur, misalnya ruang belajar harus bersih, tidak ada
bau-bauan yang dapat mengganggu konsentrasi belajar, ruangan cukup terang,
tidak gelap dan tidak mengganggu mata, sarana yang diperlukan dalam belajar
yang cukup atau lengkap. Dalam mewujudkan kondisi pembelajaran yang efektif,
maka perlu dilakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Melibatkan
Siswa secara Aktif
Aktivitas belajar siswa dapat digolongkan ke dalam
beberapa hal, antara lain.
a.
Aktivitas visual, seperti membaca,
menulis, melakukan eksprimen
b.
Aktivitas lisan, seperti bercerita,
tanya jawab.
c.
Aktivitas mendengarkan, seperti
mendengarkan penjelasan guru, mendengarkan pengarahan guru.
d.
Aktivitas gerak, seperti melakukan
praktek di tempat praktek.
e.
Aktivitas menulis, seperti mengarang,
membuat surat, membuat karya tulis.
Aktivitas kegiatan pembelajaran siswa di kelas
hendaknya lebih banyak melibatkan siswa, atau lebih memperhatikan aktivitas
siswa. Berikut ini cara meningkatkan keterlibatan siswa :
a.
Tingkatkan partisifasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran dengan cara menggunakan berbagai teknik mengajar.
b.
Berikanlah materi pelajaran yang
jelas dan tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran.
c.
Usahakan agar pembelajaran lebih
menarik minat siswa. Untuk itu guru harus mengetahui minat siswa dan
mengaitkannya dengan bahan pembelajaran.
2. Menarik
Minat dan Perhatian Siswa
Kondisi
pembelajaran yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam
belajar.
Minat
merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar
sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan
melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak
mungkin melakukan sesuatu. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran erat kaitannya
dengan sifat, bakat dan kecerdasan siswa. Pembelajaran yang dapat menyesuaikan
sifat, bakat dan kecerdasan siswa merupakan pembelajaran yang diminati.
3. Membangkitkan
Motivasi Siswa
Motif
adalah semacam daya yang terdapat dalam diri seseorang yang dapat mendorongnya
untuk melakukan sesuatu. Sedang motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan
motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan. Tugas guru adalah bagaimana membangkitkan motivasi siswa
sehingga ia mau belajar. Berikut ini beberapa cara bagaimana membangkitkan
motivasi siswa :
a.
Guru berusaha menciptakan persaingan
diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya;
b.
Pada awal kegiatan pembelajaran, guru
hendaknya terlebih dahulu menyampaikan kepada siswa tentang tujuan yang akan
dicapai dalam pembelajaran tersebut, sehingga siswa terpancing untuk ikut serta
didalam mencapai tujuan tersebut.
c.
Guru berusaha mendorong siswa dalam belajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
d.
Guru hendaknya banyak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk meraih sukses dengan usahanya sendiri;
e.
Guru selalu berusaha menarik minat
belajar siswa
f.
Sering-seringlah memberikan tugas dan
memberikan nilai seobyektif mungkin.
4. Memberikan
pelayanan individu Siswa
Perlunya
keterampilan guru di dalam memberikan variasi pembelajaran agar dapat diserap
oleh semua siswa dalam berbagai tingkatan kemampuan, dan disini pulalah perlu
adanya pelayanan individu siswa.
Memberikan
pelayanan individual siswa bukanlah semata-mata ditujuan kepada siswa secara
perorangan saja, melainkan dapat juga ditujukan kepada sekelompok siswa dalam
satu kelas tertentu. Sistem pembelajaran individual atau privat, belakangan ini
memang cukup marak dilakukan melalui les-les privat atau melalui
lembaga-lembaga pendidikan yang memang khusus memberikan pelayanan yang
bersifat individual.
5. Menyiapkan
dan Menggunakan berbagai Media dalam Pembelejaran
Alat
peraga/media pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar
untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dan
mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Pembelajaran yang efektif harus
mulai dengan pengalaman langsung yang yang dibantu dengan sejumlah alat peraga
dengan memperhatikan dari segi nilai dan manfaat alat peraga tersebut dalam
membantu menyukseskan proses pembelajaran di kelas.
Di
dalam menyiapkan dan menggunakan media atau alat peraga, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, sebagai berikut :
a.
Alat peraga yang digunakan hendaknya
dapat memperbesar perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang diasjikan.
b.
Alat peraga yang dipilih hendaknya
sesuai dengan kematangan dan pengalaman siswa serta perbedaan individual dalam
kelompok.
c.
Alat yang dipilih hendaknya tepat,
memadai dan mudah digunakan
B.
Menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan
1.
Ciptakan iklim yang nyaman buat anak
didik Anda
Iklim
yang nyaman akan menghilangkan kecanggungan siswa, baik sesama guru maupun
antar siswa sendiri. Hal ini juga bisa mendorong siswa untuk mengajukan
pertanyaan, sehingga komunikasi antara pendidik dan anak didik dapat terbangun.
Sebagai pengajar, Anda dapat menjelaskan kepada siswa bahwa tidak akan ada
siswa lain yang akan mengejek ketika ia bertanya. Beri motivasi kepada siswa
bahwa dengan bertanya, akan memudahkannya untuk lebih mengetahui tentang
sesuatu hal daripada hanya diam mendengarkan.
2.
Dengarkan dengan serius setiap komentar
atau pertanyaan yang diajukan oleh siswa Anda.
Jika
siswa Anda mengajukan pertanyaan, sebisa mungkin fokus dan memperhatikannya.
Meski sederhana, hal ini akan menumbuhkan kepercayaan diri siswa karena ia
merasa diperhatikan. Seringkali siswa merasa kurang percaya diri sehingga
enggan untuk memberikan kontribusi di dalam kelas. Nah, tugas Anda sebagai
pengajar, membangun kepercayaan diri siswa dengan menunjukkan
perhatian-perhatian saat siswa merasa sedang ingin didengarkan
3.
Jangan ragu memberikan pujian kepada
siswa
Anda
juga bisa mencoba dengan memuji setiap komentar yang diajukan oleh anak didik
Anda. Misalnya, "Oh, itu ide yang sangat bagus" ,atau
"Pertanyaan kamu bagus, itu tidak pernah saya pikirkan sebelumnya”.
4.
Beri pertanyaan yang mudah dijawab
Jika
hal di atas belum juga berhasil untuk mengajak siswa memberikan komentar atau
pertanyaan, giliran Anda untuk mengajukan pertanyaan memancing yang bisa
membuat anak didik Anda tidak lagi bungkam di dalam kelas. Pastikan pertanyaan
Anda mampu dijawab oleh siswa, sehingga saat menjawab secara tidak langsung
melatih siswa untuk berbicara. Saat siswa sudah mulai merespon, beri senyum
kepada siswa yang sudah berkomentar. Hal ini akan mengurangi rasa canggung yang
biasa ia perlihatkan.
5.
Biarkan siswa mengetahui pelajaran
sebelum kelas dimulai
Minta
agar para siswa mempelajari bahan yang nantinya akan Anda tanyakan. Sehingga,
ia akan mempersiapkannya terlebih dulu.
Jika saat anda bertanya dan para siswa tidak merespon, ubah format
pertanyaan anda yang hanya membutuhkan jawaban "ya" atau
"tidak".
6.
Controlling
Kontrol
para siswa dengan alat kontrol yang Anda miiliki. Gunanya adalah untuk
mengetahui seberapa banyak siswa yang biasanya berpartisipasi dalam kelas. Jika
Anda menemukan beberapa siswa yang tingkat partisipasinya dalam kelas sangat
kurang, maka ajak ia berkomunikasi secaraa pribadi. Mungkin dengan begitu ia
akan merasa percaya diri. Selain itu, jika yang Anda temukan hanyalah
permasalahan kurang percaya yang menjadikannya diam selama kelas berlangsung,
maka tugas Anda selanjutnya adalah memberi ia tugas yang bisa membantunya untuk
berkomunikasi. Misalnya, tugas berpidato dalam kelas.
Selain
itu, keakraban antara guru dan siswa sangat menentukan keberhasilan belajar
bagi siswa. Jika hal ini terjalin suasana belajar akan lebih santai dan siswa
akan lebih mudah menangkap pelajaran. Siswa tidak akan merasa sungkan bertanya
jika mereka tidak mengerti karena salah satu jalan membuat siswa cepat mengerti
adalah dengan cara bertanya. Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan
suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap
setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan
peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik yang lain.
Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan
kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima
oleh peserta didik. Penguasaan terhadap semua ketrampilan mengajar di atas
harus utuh dan terintegrasi, sehingga diperlukan latihan yang sistematis, misalnya
melalui pembelajaran mikro.
Seluruh
sekolah yang bertaraf nasional dan internasional, jumlah siswa dibatasi dalam
setiap kelas maksimal 32 siswa.
Hal
ini ditetapkan agar guru bisa lebih mudah memberikan pelajaran dengan baik dan
siswa juga akan mudah menangkap yang nantinya akan mendapatkan hasil yang baik
pula.
Selain itu juga
bagian sarana dan prasarana disekolah akan lebih mudah menyediakan alat
praktikum sesuai dengan jumlah siswa seperti komputer, alat praktik IPA,
peralatan olahraga, labor bahasa dan lain-lain. Dan juga guru menyampaikan
materi pembelajaran dikelas dengan menggunakan alat multimedia. Bagi guru yang
kreatif mereka membuat animasi karikatur dalam pembelajaran sehingga siswa
tidak merasa jenuh. Bagian kurikulum juga harus memikirkan bagaimana agar
siswa juga dapat menerima pembelajaran
dengan baik dengan cara menyusun jadwal pelajaran dengan rapi. Dalam satu hari
siswa jangan diberikan pelajaran yang berumus, harus diselingi dengan mata
pelajaran yang lainnya.
Daftar Rujukan
Slameto.
1995. Belajar dan Faktor - Faktor Belajar yang Mempengaruhi. Jakarta. rineka
cipta.
Sri
Esti Wuryani Djiwandono. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.
Departemen Pendidikan Nasional.2003
Kegiatan Belajar Mengajar Yang Efektif.Jakarta Departemen Pendidikan Nasional.
bagus kak ini sangat bermanfaat skali
BalasHapusTerima kasih...
Hapussangat bermanfaat kak
BalasHapusTerima kasih...
HapusTrmksh materinya sangat membantu saya
BalasHapusTerima kasih
HapusTrimakasih telah berbagi informasi, materi ini sangat bermanfaat bagi saya
BalasHapusTerima kasih
HapusTrimakasih ilmunya kak
BalasHapusTerima kasih
Hapusmaterinya bagus
BalasHapusTerima kasih
HapusTerima kasih
BalasHapusTrimakasih telah berbagi informasi, materi ini sangat bermanfaat bagi saya
BalasHapus