FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BELAJAR DI KELAS
A.
Faktor
Yang Mempengaruhi Belajar
Muhibbin Syah
mengemukakan bahwa secara
global,faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar peserta didik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni
1. Faktor internal
peserta didik, yakni
keadaan/kondisi jasmani dan
rohani peserta didik;
2. Faktor
eksternal peserta
didik, yakni kondisi
lingkungan di sekitar peserta didik
Selanjutnya Muhibbin Syah menjelaskan bahwa faktor
internal peserta didik meliputi:
a. Aspek
fisiologis, seperti keadaan
mata dan telinga;
b. Aspek
psikologis, seperti intelegensi,
sikap, bakat, minat,
dan motivasipeserta didik.
Sedangkan faktor eksternal peserta didik meliputi:
a. Lingkungan
sosial peserta didik
b. Lingkungan
non sosial (rumah, gedung sekolah, dan sebagainya).
Kelima
faktor yang mempengaruhi pembelajaran akan diuraikan
sebagai berikut:
a. Motivasi
Motivasi
menurut Sumadi Suryabrata sebagai dikutip Djaali adalah keadaan yang terdapat
dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna
pencapaian suatu tujuan.Menurut Abdurrahman
Shaleh bahwa Motivasi merupakan
pendorong suatu organisme
untuk melakukan sesuatu.
Dimyati
mengemukakan bahwa motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan
perilaku manusia, termasuk
perilaku belajar.Sementara menurut
Gates dan kawan-kawan
mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan
psikologis yang terdapat dalam diri
seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu.23Greenberg menyatakan
bahwa motivasi adalaah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan
perilaku arah dan tujuan.sehubungan dengan
kebutuhan hidup manusia
yang mendasari timbulnya motivasi, Abraham Maslow
mengemukakan bahwa kebutuhan dasar hidup manusia terbagi atas lima tingkatan,
yaitu:
1) Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuan pokok
yang harus dipenuhinya
dengan segera seperti keperluan
untuk makan, minum,
berpakaian, dan bertempat tinggal.
2) Kebutuhan keamanan, yaitu kebutuhan
seseorang untuk memperroleh keselamatan, keamanan,
jainan, atau perlindungan dari
ancaman yang membahayakan
kelangsungan hidup dan kehidupan dengan segala aspeknya
3) Kebutuhan sosial, yaitu
kebutuhan seseorang untuk
disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,
bergaul, berkelompok, bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
4) Kebutuhan akan
harga diri, yaitu kebutuhan seseorang
untuk disukai dan menyukai, dicintai
dan mencintai, bergaul,
berkelompok, bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
5) Kebutuhan
akan aktualisasidiri, yaitu kebutuhan seseorang untuk memperoleh
kebanggaan, kekaguman, dan
kemasyhuran sebagai pribadi
yang mampu dan berhasil mewujudkan potensi bakatnya
dengan hasil prestasi yang luar biasa.
b. Sikap
Trow
sebagai dikutip Djaali mendefinisikan sikap
sebagai suatu kesiapan mental atau
emosional dalam beberapa
jenis tindakan pada
situasi yang tepat.Sementara Allport
seperti dikutip Gable
mengemukakan bahwa sikap adalah sesuatu kesiapan
mental dan saraf
yang tersusun melalui
pengalaman dan memberikan pengaruh
langsung kepada respon
indidividu terhadap semua
obyek atau situasi yang berhubungan dengan obyek itu. 31Harlen
mengemukakan bahwa sikap merupakan kesiapan
atau kecenderungan seseorang
untuk bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau situasi
tertentu.
Dari beberapa
pengertian sikap di
atas, maka sikap
merupakan kecenderungan
untuk bertindak berkenaan
dengan obyek tertentu.
Sikap bukan tindakan nyata (overt
behavior) melainkan masih bersifat tertutup (cover behavior).Berdasarkan
hal-hal yang dikemukakan di atas, sikap belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan
perilaku seseorang tatkala
ia mempelajari hal-hal
yang bersifat akademik.
Sikap belajar
berperan dalam menentukan
aktivitas belajar siswa.
Sikap belajar yang positif
berkaitan erat dengan
minat dan motivasi.
Oleh karena itu, apabila faktor lainnya sama, siswa yang
sikap belajarnya positif akan belajar lebih aktif dan
dengan demikian akan
memperoleh hasil yang
lebih baik dibandingkan siswa yang sikap belajarnya
negatif.
Cara
mengembangkan sikap belajar yang positif:
1) Bangkitkan kebutuhan
untuk menhargai keindahan,
untuk mendapat penghargaan, dan sebagainya
2) Hubungkan
dengan pengalaman yang lampau
3) Beri
kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.
4) Gunakan
berbagaimetode mengajar seperti diskusi, kerja kelompok, membaca, demonstrasi,
dan sebagainya.3.MinatMinat adalah rasa
lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada
yang menyuruh.
c. Minat
Pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin
besar minatnya. Crow
and Crow mengatakan bahwa minat
berhubungan dengan gaya
yang mendorong seseorang
untuk menghadapi atau berurusan
dengan orang,benda, kegiatan,
pengalaman yang dirangsang oleh
kegiatan itu sendiri.37Jadi, minat dapat
diekpresikan melalui pernyataan
yang menunjukkan bahwa siswa
lebih menyukai suatu
hal daripada hal
lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui
partisipasidalam suatu
aktivitas. Minat tidak
dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.
d. kebiasaan
belajar
Kebiasaan belajar
dapat diartikan sebagai
cara atau teknik
yang menetap pada diri
siswa pada waktu
menerima pelajaran, membaca
buku, mengerjakan tugas, dan
pengaturan waktu untuk
menyelesaikan kegiatan. Kebiasaan
belajar dibagi ke dalam dua bagian, yaitu Delay Avoidan(DA) dan
Work Methods(WM). DA menunjuk
pada ketepatan waktu
penyelesaian tugas0tugas akademis, menghindarkan diri
dari hal-hal yang
memungkinkan tertundanya penyelesaian tugas, dan menghilangkan
rangsangan yang akan mengganggu konsentrasi dalam belajar. Adapun WM
menunjuk kepada penggunaan
cara (prosedur) belajar
ang efektif, dan efisiensi dalam mengerjakan tugas akademik dan
keterampilan belajar.
e. Konsep
Diri
Konsep diri
adalah pandangan seseorang tentang dirinya
sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahuidan rasakan tentang
perilakunya, isi pikiran dan perasaannya,
serta bagaimana perilakunya
tersebut berpengaruh terhadap
orang lain.40Di sini konsep
diriyang dimaksud adalah
bayangan seseorang tentang keadaan dirinya
sendiri pada saat
ini dan bukanlah
bayangan ideal dari
dirinya sendiri
sebagaimana yang diharapkan atau yang
disukai oleh individu bersangkutan.
Konsep diri
berkembang dari pengalaman
seseorang tentang berbagai hal
mengenai dirinya sejak
ia kecil, terutama
yang berkaitan dengan perlakuan oranglain terhadap
dirinya.41Konsep diri pada mulanya berasal dari perasaan dihargai atau tidak
dihargai, apakah ia diterima dan diinginkan kehadirannya oleh keluarganya.
Perasaan inilah yang menjadi landasan
dari pandangan, penilaian,
atau bayangan seseorangmengenai dirinya sendiri yang keseluruhannya
disebut konsep diri.Dalam teeori psikoanalisis, proses perkembangan konsep diri
disebut proses pembentukan ego(the process of ego formation).
Menurut
aliran ini, egoyang sehat adalah egoyang dapat mengontrol dan mengarahkan
kebutuhan primitif (dorongan libido)
supaya setara dengan
dorongan dari super egoserta tuntutan
lingkungan. Untuk mengembangkan egoatau diri (self) yang sehat adalah dengan
memberikan kasih sayang yang cukupdan dengan cara orang tua menunjukkan sikap
menerima anaknya dengan segala kelebihan dan kekurangannya, terutama pada
tahun-tahun pertama dari perkembangnannya.Lebih
lanjut dikatakan bahwa
konsep diri terbentuk
karena empat faktor, yaitu:
1) Kemampuan
(competence);
2) Perasaan
mempunyai arti bagi orang lain (significance to others);
3) Kebajikan
(virtues);
4) Kekuatan
(power).
B.
Mengatur
Kondisi Kelas dan Iklim Belajar\
Pengelolaan kelas dalam pengembangan budaya dan iklim
sekolah adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana dan kondisi
belajar di dalam kelas agar menjadi kondusif dan menyenangkan serta dapat
memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Dengan kata
lain pengelolaan kelas merupakan usaha dalam mengatur segala hal dalam proses
pembelajaran, seperti lingkungan fisik dan sistem pembelajaran di kelas.
Pembelajaran yang efektif membutuhkan kondisi kelas yang kondusif. Kelas yang
kondusif adalah lingkungan belajar yang mendorong terjadinya proses belajar
yang intensif dan efektif. Strategi belajar apapun yang ditempuh guru akan
menjadi tidak efektif jika tidak didukung dengan iklim dan kondisi kelas yang
kondusif. Oleh karena itu guru perlu menata dan mengelola lingkungan belajar di
kelas sedemikian rupa sehingga menyenangkan, aman, dan menstimulasi setiap anak
agar terlibat secara maksimal dalam proses pembelajaran.
Pengaturan lingkungan belajar sangat diperlukan agar
anak mampu melakukan kontrol terhadap pemenuhan kebutuhan emosionalnya.
Lingkungan belajar yang memberi kebebasan kepada anak untuk melakukan
pilihan-pilihan akan mendorong anak untuk terlibat secara fisik, emosional, dan
mental dalam proses belajar, dan karena itu, akan dapat memunculkan kegiatan-kegiatan
yang kreatif-produktif. ltulah sebabnya, mengapa setiap anak perlu diberi
kebebasan untuk melakukan pilihan-pilihan sesuai dengan apa yang mampu dan mau
dilakukannya.
Pengelolaan kelas yang baik, dapat dilakukan dengan
enam cara sebagai berikut;
a.
Penciptaan lingkungan fisik kelas
yang kondusif
b.
Penataan ruang belajar sebagai sentra
belajar
c.
Penciptaan atmosfir belajar yang
kondusif
d.
Penetapan strategi pembelajaran dan
e.
Pemanfaatan media dan sumber belajar
f.
Penilaian hasil belajar.
Lingkungan sistem pembelajaran meliputi berbagai hal
yang dapat memperlancar proses belajar mengajar dikelas seperti: Kompetensi dan
kreativitas guru dalam mengembangkan materi pembelajaran, penggunaan metode dan
strategi belajar yang bervariasi, pengaturan waktu dalam proses belajar
mengajar dan pengunaan media dan sumber pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran serta penentuan evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa.
Keselurahan aspek yang dijelaskan di atas didesain sedemikian rupa dalam proses
pembelajaran
C.
Kondisi
Yang Mempengaruhi Iklim Belajar
Yang menjadi penekanan dalam penciptaan atmosfir
belajar yang kondusif adalah penciptaan suasana pembelajaran adalah:
a. Menyenangkan
dan mengasyikkan
Menyenangkan
dan mengasyikkan terkait dengan aspek afektif perasaan. Guru harus berani
mengubah iklim dari suka ke bisa. Guru hendaknya dapat mengundang dan
mencelupkan siswa pada suatu kondisi pembelajaran yang disukai dan menantang
siswa untuk berkreasi secara aktif. Rancangan pembelajaran terpadu dengan
materi pembelajaran yang kontekstual harus dikembangkan secara terus menerus
dengan baik oleh guru. Untuk keperluan itu guru-guru dilatih:
1) Bersikap
ramah
2) Membiasakan
diri selalu tersenyum
3) Berkomunikasi
dengan santun dan patut
4) Adil
terhadap semua siswa
5) Senantiasa
sabar menghadapi berbagai ulah dan perilaku siswanya.
6) Menciptakan
kegiatan belajar yang kreatif melalui tema-tema yang menarik yang dekat dengan
kehidupan siswa.
b. Mencerdaskan
dan menguatkan
Mencerdaskan
bukan hanya terkait dengan aspek kognitif, melainkan juga dengan kecerdasan
majemuk (multiple intelligence). Tidak kalah pentingnya adalah bagaimana guru
dapat mengalirkan pendidikan normatif ke dalam mata pelajaran sehingga menjadi
adaptif dalam keseharian anak. Inilah yang merupakan tujuan utama dari fundamen
pendidikan kecakapan hidup (life skill). Oleh karena itu, guru dilatih:
1) Memilih
tema-tema yang dapat mengajak anak bukan hanya sekedar berpikir, melainkan juga
dapat merasa dan bertindak untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi
tanggung jawabnya.
2) Teknik-teknik
penciptaan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran, karena jika anak
senang dan asyik, tentu saja bukan hanya kecerdasan yang diperoleh, melainkan
juga mekarnya “kepribadian anak” yang menguatkan mereka sebagai pembelajar.
3) Memberikan
pemahaman yang cukup akan pentingnya memberikan keleluasaan bagi siswa dalam
proses pembelajaran.
4) Jangan
terlalu banyak aturan yang dibuat oleh guru dan harus ditaati oleh anak akan
menyebabkan anak-anak selalu diliputi rasa takut dan sekaligus diselimuti rasa
bersalah.
Beberapa
praktik penciptaan atmosfir belajar yang baik (good practice) dikemukakan
berikut ini:
1) Sebelum
memulai pelajaran, dengan sikap yang ramah dan penuh senyuman guru menyapa
beberapa orang siswa dan menanyakan mengenai keadaan dan kesiapan masing-masing
siswa untuk belajar. Bahkan ada guru yang membuka pelajaran diawali dengan
nyanyian pendek dan selanjutnya menugaskan seseorang siswa melanjutkan lagu
tersebut.
2) Di
awal pelajaran, guru membiasakan siswa untuk berdoa secara bersama agar Tuhan
senantiasa memberikan kesehatan dan kemudahan dalam memahami pelajaran.
Selanjutnya, guru juga tidak lupa memberikan pencerahan-pencerahan rohani
kepada para siswa agar mereka senantiasa saling menghormati dan menghargai,
kejujuran dan tanggung jawab bagi setiap tugas yang diberikan.
3) Selama
proses pembelajaran berlangsung, guru senantiasa mengembangkan bentuk
komunikasi yang efektif, agar siswa dapat bertanya atau mengemukakan pendapat
dalam suasana yang menyenangkan dan merasa tidak tertekan, tidak takut atau
merasa bersalah.
Daftar Rujukan
Crow D.
Leatar & Crow,
AlicePsikologi
Pendidikan.Yogyakarta: Nur Cahya, 1989.
Dimyati
dan Mudjiono.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta, 2006.Djaali,
H.Psikologi
Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Djamarah,Syaiful
Bahri.Strategi Belajar-Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Gable,
Robert K. Instrumen Development in
Affective Domain.Boston: Kluwer.Gates, Arthur
J.
et. al. Educational Psychology.New York:
The MacMillan Company, 1954.
Sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih
HapusBagus sekali materinya dan sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih
HapusMaterinya bagus, dan bermanfaat bagi pendidik.
BalasHapusTerima kasih
HapusMaterinya bagus, dan bermanfaat bagi pendidik.
BalasHapusTerima kasih
HapusBagaimana cara seorang guru dalam meningkatkan motivasi siswa yang kurang aktif dalam proses belajar
BalasHapusTindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar mungkin meliputi, memakai teknik pembelajaran yang inovatif, guru menyampaikan tujuan belajar, sebelum mulai pelajaran, guru memahami bahwa motivasi menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Selain itu, guru juga harus mempunyai cara-cara belajar yang tepat untuk memotivasi peserta didik.
HapusTerimakasih infonya kk
BalasHapusTerima kasih
Hapushmm baguss yaaa sangat bagus lh kak gak ada hambatnya lgi nih
BalasHapusTerima kasih
Hapusmaterinya bagus
BalasHapusTerima kasih
HapusMaterinya sangat bermanfaat sekali 👍
BalasHapusTerima kasih
Hapus